Nomor ISBN tidak bisa dipergunakan dengan sembarangan, diatur oleh sebuah lembaga internasional yang berkedudukan di Berlin, Jerman. Pada ISBN untuk negara tercinta Indonesia yang digunakan adalah "979" dan "602". Berikut adalah contoh pola ISBN untuk buku-buku di Indonesia: 978-979-penerbit-kode buku-nomor identifikasi 978-602-penerbit-kode buku-nomor identifikasi 979-979-penerbit-kode buku-nomor identifikasi 979-602-penerbit-kode buku-nomor identifikasi Sedangkan dua pola terakhir belum digunakan dan akan dipakai apabila awalan 978 itu sudah penuh. Hal ini berlaku untuk semua negara di mana awalan 979 menggantikan penempatan awalan 978. ISBN digunakan dalam penerbitan sebuah buku. Untuk memperoleh buku ISBN, bisa dilakukan dengan menghubungi perwakilan lembaga ISBN pada setiap negara yang telah ditunjuk oleh Lembaga internasional ISBN. Perwakilan lembaga internasional ISBN di Indonesia adalah Perpustakaan Nasional RI sejak ditunjuknya lembaga tersebut menjadi badan nasional ISBN untuk wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada tahun 1986. Kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara Internasional ISBN Agency dengan Perpustakaan Nasional RI untuk urusan ISBN ditandatangani pada tanggal 31 Maret 2005 International Standard Book Number, atau ISBN (arti dalam Bahasa Indonesia: Nomor Buku Standar Internasional), adalah "pengindentifikasian unik" untuk buku-buku yang digunakan secara komersial. Sistem ISBN diciptakan di Britania Raya pada tahun 1966 oleh seorang pedagang buku dan alat-alat tulis W.H. Smith dan mulanya disebut Standard Book Numbering atau SBN (digunakan hingga tahun 1974). Sistem ini diadopsi sebagai standar internasional ISO 2108 tahun 1970. Pengindentifikasian serupa, International Standard Serial Number (ISSN), digunakan untuk publikasi periodik seperti majalah. ISBN singkatan dari International Standard Book Number adalah deretan angka 13 digit untuk memberikan identifikasi unik secara internasional terhadap satu buku maupun produk seperti buku yang diterbitkan oleh penerbit. Setiap nomor diberikan identifikasi unik untuk setiap terbitan buku dari setiap penerbit, sehingga keunikan tersebut memungkinkan pemasaran produk yang lebih efisien bagi toko buku, perpustakaan, universitas maupun distributor. ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London. Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia dan KDT (Katalog Dalam Terbitan). Dalam proses pendaftaran buku oleh penerbit, permintaan ISBN dan KDT telah dibuat lebih mudah dengan pelayanan satu pintu. Informasi judul terbitan diserahkan, akan menjadi bagian dari database bibliografi dan akan muncul di terbitan Katalog Dalam Terbitan (KDT) di Perpustakaan Nasional, yang memungkinkan perpustakaan maupun toko buku yang mencari terbitan untuk dibeli mengetahui informasi terbitan terbaru. Arti penting atau manfaat dan fungsi dari kode ISBN dalam sebuah buku merupakan faktor utama karena tidak ada buku asli yang diterbitkan tanpa ISBN, kode buku ini kemudian menjadi unsur penting. Sebab menjadi tanda bahwa buku ini sudah terdaftar di dalam perpustakaan nasional. Berikut adalah beberapa arti penting dari kode ISBN itu sendiri: 1. Meningkatkan Arus Distribusi Buku Jika sebuah buku tidak mencantumkan ISBN maka proses distribusi buku rawan melakukan kesalahan, sehingga akan merugikan penulis maupun penerbit itu sendiri. Sebaliknya, dengan adanya ISBN maka proses pendataan menjadi mudah. Tidak ada lagi buku yang tertukar saat didistribusikan Pembeli pun bisa mendapatkan buku yang sesuai dengan pesanan. Jadi, untuk mendukung kelancaran arus distribusi maka buku perlu memiliki kode ISBN. Mungkin kita pernah mendengar ada kesalahan saat mendistribusikan atau mengirim buku. Baik itu ke toko buku maupun pembeli, kesalahan seperti ini sebenarnya bisa terjadi. Apalagi jika dilakukan oleh distributor dan penjual yang tidak memahami arti pentingnya ISBN. 2. Meningkatkan Jumlah Penulis di Indonesia Secara umum proses mengurus ISBN tidak semudah, yang bisa dilakukan online oleh siapa saja. Pasalnya proses mengurus ISBN ini dilakukan di Perpustakaan Nasional yang tentu prosedurnya panjang dan berbayar. Sehingga pengurusan ISBN biasanya dilakukan oleh penerbit, yang kemudian menunjukan kredibilitasnya sebagai penerbit. Setiap penulis kemudian akan menyadari bahwa untuk mendapatkan iSBN mudah, karena diurus oleh penerbit. Kemudahan ini tentu akan mendorong lebih banyak orang untuk menjadi penulis yang produktif. Sebab tidak perlu lagi mengurus ISBN sendiri, dan bisa terus berkarya melalui tulisan berkualitas. 3. Mendukung Perkembangan Literasi Nasional Fungsi berikutnya dari kode ISBN adalah mampu mendukung perkembangan literasi nasional. Indonesia sampai detik ini diketahui memiliki budaya membaca yang masih rendah dibanding negara lain. Hal ini bisa disebabkan banyak faktor, mulai dari minimnya budaya membaca di masyarakat sehingga anak-anak sejak kecil tidak dibiasakan membaca. Sampai minimnya sumber bacaan yang bagus dan sesuai kebutuhan. Berhubung ISBN mendorong peningkatan jumlah penulis dan buku yang diterbitkan. Maka ketersediaan bacaan berkualitas pun meningkat, hal ini akan mendorong budaya baca. Siklus pun terbentuk dalam jangka panjang, dan pada akhirnya literasi nasional akan berkembang. Hanya saja tetap perlu mengutamakan buku asli yang terdaftar di Perpustakaan Nasional. 4. Menjamin Kualitas dan Kredibilitas Buku ISBN merupakan identitas sebuah buku, bahkan hasil cek ISBN bisa menentukan keasliannya. Maka salah satu unsur penting yang menentukan legalitas sebuah buku di pasaran adalah kode buku tersebut. Artinya, ketika buku yang ditulis kemudian dicetak dan sudah ada ISBN maka aman untuk dipasarkan. Sebab terjamin orisinalitas atau keahliannya, sekaligus terjamin kualitasnya. Sebab penerbit tentunya akan memiliki tim dari kalangan editor berpengalaman dan profesional. Sehingga memastikan isis buku yang akan diterbitkan sangat berkualitas. Tidak salah jika ISBN juga menjadi jaminan kualitas sebuah buku. 5. Membantu Mempromosikan Buku Agar lebih dikenal masyarakat luas dan kemudian angka penjualannya tinggi maka setiap penulis tentu berharap bahwa buku-buku yang berhasil ditulisnya bisa dipromosikan dengan baik Tidak hanya untuk mengejar royalti, namun untuk memastikan bahwa apa yang ditulisnya bisa bermanfaat untuk orang banyak. Mendukung tujuan tersebut maka buku perlu dipromosikan. Supaya promosinya mudah dan cakupannya luas, maka wajib ada nomor ISBN. Supaya dibantu penerbitannya oleh penerbit dan juga Badan Nasional ISBN hingga oleh Badan Internasional ISBN. 6. Sebagai Penguat Identitas Buku Fungsi utama dari ISBN di dalam sebuah buku adalah untuk menguatkan identitas buku itu sendiri. Sebab ISBN sendiri merupakan bagian dari identitas sebuah buku. Lewat ISBN, maka bisa diketahui dengan detail mengenai judul, nama penulis, penerbit, dan sebagainya. Untuk membedakan antara satu buku dengan buku lainnya. Ini penting untuk memastikan setiap orang bisa membeli buku yang sesuai kebutuhan dan keinginan tanpa resiko tertukar. Sekaligus memudahkan pendataan, untuk mengetahui buku mana saja dari penulis mana saja yang terbilang best seller.